Jumat, 22 Januari 2016

SINGKONG ( KETELA POHON / UBI KAYU )

Add caption

Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran, selain itu pohon singkong yang sudah di panen bisa di tanam kembali, dengan demikian keseluruhan bagian tanaman singkong dapat di manfaatkan!

Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 dari Brasil. Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke Maluku sekitar abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan. “Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu seringkali disebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah,” tulis Haryono.

Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. “Bupatinya sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau tidak, rakyat tidak akan mempercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.

Namun hingga 1876, sebagaimana dicatat H.J. van Swieten, kontrolir di Trenggalek, dalam buku De Zoete Cassave (Jatropha janipha) yang terbit 1875, singkong kurang dikenal atau tidak ada sama sekali di beberapa bagian Pulau Jawa, tapi ditanam besar-besaran di bagian lain. “Bagaimanapun juga, singkong saat ini mempunyai arti yang lebih besar dalam susunan makanan penduduk dibandingkan dengan setengah abad yang lalu,” tulisnya, sebagaimana dikutip Creutzberg dan van Laanen. Sampai sekitar tahun 1875, konsumsi singkong di Jawa masih rendah. Baru pada permulaan abad ke-20, konsumsinya meningkat pesat. Pembudidayaannya juga meluas. Terlebih rakyat diminta memperluas tanaman singkong mereka.

Peningkatan penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang pesat. Ditambah lagi produksi padi tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk. “Singkong khususnya menjadi sumber pangan tambahan yang disukai,” tulis Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia V. Hingga saat ini, singkong telah menjadi salah satu bahan pangan yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi-padian dan jagung.

Hindia Belanda pernah menjadi salah satu pengekspor dan penghasil tepung tapioka terbesar di dunia. Di Jawa banyak sekali didirikan pabrik2 pengolahan singkong untuk dijadikan tepung tapioka. Seperti dalam buku Handbook of the Netherlands East Indies, pada tahun 1928 tercatat 21,9% produksi tapioka diekspor ke Amerika Serikat, 16,7% ke Inggris, 8,4% ke Jepang, lalu 7% dikirim ke Belanda, Jerman, Belgia, Denmark dan Norwegia. Biasanya tepung olahan singkong tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku lem dan permen karet, industri tekstil dan furniture.

Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela" secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis "castilla" (dibaca "kastiya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol).

Pengolahan

Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.
Dari pati umbi ini dibuat tepung tapioka (kanji).

Penggunaan

Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.

Kadar gizi

Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
  • Kalori 121 kal
  • Air 62,50 gram
  • Fosfor 40,00 gram
  • Karbohidrat 34,00 gram
  • Kalsium 33,00 miligram
  • Vitamin C 30,00 miligram
  • Protein 1,20 gram
  • Besi 0,70 miligram
  • Lemak 0,30 gram
  • Vitamin B1 0,01 miligram
Sedangkan daun singkong yang banyak dijadikan sayuran pada masakan Sunda dan masakan Padang memiliki nutrisi sebagia berikut:
Nutrisi Satuan Kadar
Protein gram 6.8
Kalsium mg 165
Fosfor mg 54
Besi mg 2.0
Vitamin A IU 11000
Vitamin C mg 275

Singkong vs Keju

Kenapa singkong selalu dihubungkan dengan keju untuk membandingkan antara orang miskin dan orang kaya, rakyat jelata dan priyayi dll?
Diperkirakan saat masuknya singkong dibawa oleh orang Portugis bersamaan juga dengan diperkenalkannya makanan keju. Keju berasal dari bahasa portugis Queijo. Dan ketika Belanda berkuasa, semakin dikenalkanlah makanan ini. Ketika banyak rakyat pribumi dengan mudah menanam dan mengolah singkong menjadi bahan makanan, keju "pemasaran"nya dibatasi agar tidak sembarang orang bisa membuat dan mengolah keju, keju pun hanya beredar di kalangan2 tertentu saja, umumnya orang Belanda dan Eropa lainnya, serta kaum pribumi terpandang (jutawan, bangsawan).

Menurut Creutzberg dan van Laanen, meski nilai singkong sebagai makanan kurang dibandingkan beras atau jagung, ia tetap digunakan untuk menggantikan beras di berbagai bagian Jawa Tengah pada masa paceklik sebelum panen atau saat panen gagal.
Namun, menurut Marwati dan Nugroho, karena dipandang lebih rendah daripada padi sebagai bahan pangan pokok, singkong memiliki reputasi buruk di kalangan pakar ekonomi pertanian. Kandungan proteinnya lebih rendah daripada padi dan peningkatan konsumsi per kapitanya biasanya dipandang sebagai tanda kemiskinan. Kendati demikian, peralihan ke singkong menjadi bukti bagi dinamika pertanian tanaman pangan Pulau Jawa pada masa akhir kolonial.

Produksi sedunia

Produksi singkong dunia (2008) 
Posisi Negara Banyaknya
Ton
1  Nigeria 52.403.500
2  Brasil 25.441.700
3  Indonesia 24.009.600
4  Thailand 21.912.400
5  Republik Demokratik Kongo 15.569.100
6  Angola 14.333.500
7  Ghana 14.240.900
8  Vietnam 9.875.500
9  India 8.076.000
10  Mozambik 6.267.160



Lihat Juga  : MANFAAT SINGKONG
                     http:Q1103.blogspot.com/
                     http://blogersislam.blogspot.co.id/2016/01/safinatunnajah-safinah.html

Like dan Bagikan !
Kasih G+1 bila artikel ini bermanfaat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar